This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 21 Oktober 2018

Tak Perlu Ngoyo dan Dikejar, Jodohmu Itu Tiada Pernah Tertukar!

Featured Image

Hipwee.com - Jodoh, kata sederhana yang terasa menyesakkan dada. Saat kita masih berusaha mencari dan menemukan sosok idaman itu. Jodoh sebuah frase baru yang akan merubah kehidupan kita. Saat kita dulu sendiri menjadi berdua.saat sebuah tanggung jawab teremban di pundak kita. Jodoh kata-kata yang membuat si jomblo melipir pergi menghindari sebuah obrolan. Menghindari sosialisasi lebih memilih menutup pintu dalam dalam takut benar untuk ditanya akan sebuah hubungan.

jodoh sebuah rahasia dari sang Maha Kuasa, yang tak akan sanggup di buka jika belum saatnya, sebuah ketetapan pasti akan jalinan yang suci.

jodoh ikatan yang di pertemukan dan berakhir dengan komitmen keseriusan dengan tahap akhir semoga kelak dipersatukan di surga abadi di kehidupan surgawi
jodoh sebuah cermin,bayangan akan diri seseorang jika kau menjadi orang /pribadi yang lebih baik maka jodoh yang sudah dipersiapkan juga akan melakukan hal yang sama.
Lalu bagaimana dengan diri ini? yang memilih sendiri tanpa sebuah komitmen. Memilih menjauh dari hubungan sosial takut untuk memulai karena tahu apa rasanya terluka?

Apa diri ini tak berjodoh? apa diri ini tak punya seseorang yang akan menjadi tulang punggung. Pemilik raga yang sebenarnya. Hakikat ikatan yang sepenuhnya.

Diri ini terlampau takut untuk menapak dijalan yang telah ada, diri ini terlalu takut untuk mengungkapkan rasa, masih berkutat di tempat yang sama, masih dengan hati yang kacau balau masih teramat ragu pada sosok yang ingin digapai. Menapaki jalan yang legal itu tak mudah bukan sulit hanya saja teramat ciut nyali pada diri jika dihadapkan pada situasi seertiini, penuh akan keraguan.

Jelas sebenarnya tertulis bahwa wanita yang baik untuk lelaki yang baik, maka mdah sebenarnya diri ini tinggal menapaki jalan kebaikan maka akan dipersatukan dengan yang baik pula.
Hakikat cinta sejati yang masih harus nimbrung " pernikahan" teramat sulit untuk mencobanya, menyatukan dua ego meleburkan sebuah mimpi menjadi satu. Bukan pacaran yang saat dosa bisa berganti pasangan. Ini ikatan resmi yang tercatat legal di negara diakui di masyarakat bahkan kelak diminta pertanggung jawaban juga di akhirat.

Tak mudah bagi diri yang notabenenya egois, apa masih bisa diri ini yang jahat dan hina bertarung diri untuk hidup dengan ikatan itu??

Jodoh oh jodoh, aku tahu kau sudah tertulis disana, maka beri aku sebuah pertanda, beri aku sebuah cara untuk bersatu dalam ikatan yang halal, maka tunjukkan kepadaku dimana kamu wahai pemilik rusukku.
Jodoh namamu rahasia tapi kelak pasti kita akan bertemu dalam ikatan itu, hakikat cinta yang sejati adalah terikat dalam ikatan suci pada hubungan yang disebut "pernikahan"


By : Syifa

Sembari Mengumpulkan Keberanian, Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam

Featured Image

Hipwee.com - Melihatmu dari kejauhan adalah salah satu cara, untukku yang tak sanggup menyapa dengan hangat, atau bahkan hanya untuk menatap dari dekat. Benar, aku takut. Aku takut berbicara denganmu, aku takut mendekatimu, aku takut bila nanti kamu tak sepertiku, yang selalu berharap bisa selalu dekat denganmu.
Bukankah cinta harus diperjuangkan? Kenapa kamu tidak berjuang membunuh rasa takutmu? Kenapa kamu harus peduli bagian akhirnya. Kenapa tidak kamu beranikan dirimu. Tentang dia memiliki rasa yang sama atau tidak, itu bisa menjadi urusan belakangan.
Ya benar, semua orang akan berkata begitu. Bahkan aku pun akan berkata begitu. Tapi tentu saja tak semudah itu. Memang benar, cinta bisa membuat seseorang lebih berani, cinta bisa membuatmu melampaui dirimu yang sebelumnya, memberimu kekuatan. Namun tak se-instan itu, butuh waktu.
Bukan aku tak mau menepis rasa takutku, bukan aku tak mau berjuang untukmu. Aku butuh sedikit waktu.
Untuk saat ini, selagi aku mengumpulkan keberanian untuk mendekatimu biarkan aku mencintaimu dalam diam, melihatmu dari kejauhan, mengagumi diam-diam.

Melihatmu saja sudah menjadi bahagia untukku. Dalam setiap kesempatan dimana aku dan kamu ada di tempat yang sama, akan ku pastikan aku selalu melihatmu, memerhatikanmu dari jauh, dan menebak-nebak perasaanmu saat itu. Aku akan memastikan keberadaanmu.

Aku akan menjadi orang pertama yang menyadari ketika kamu tidak ada. Dan kamu tahu, saat itu, saat aku tak melihat keberadaanmu, aku aku akan gelisah sendiri. Otakku akan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan, apakah mungkin kamu sakit? apa sesuatu terjadi padamu? Ingin sekali rasanya saat itu juga aku menghubungimu, menanyakan keberadaanmu.

Satu-satunya cara yang bisa aku lakukan adalah mencarimu melalui media sosialmu. Aku akan membuka semua akun media sosialmu, membaca postingan terakhirmu, dan membuat kesimpulan sesuai caraku sendiri. Lalu bagaimana jika aku tak dapat memastikan keberadaanmu melalui cara itu?
Teman-temanmu, ya benar, teman-temanmu. Tentu saja aku tidak akan bertanya langsung pada mereka.

"Eh dia kemana, kok gak keliatan?" Tentu saja tidak, membayangkan tatapan curiga teman-temanmu ketika aku menanyakan itu saja aku tak sanggup.
Lalu bagaimana caranya? "Pasang telinga". Aku akan berada dekat-dekat dengan teman-temanmu, mendengarkan setiap detail pembicaraan mereka, berharap mereka menyinggung sedikit tentang kamu.
Jatuh cinta dalam diam itu punya keunikan tersendiri. Kamu akan punya cara yang 'berbeda' untuk mencari tahu sesuatu tentangnya.
Postinganmu di media sosial adalah bacaan wajib setiap hari. Semua informasi pribadimu yang kamu sertakan dalam akunmu sudah aku ingat di luar kepala. Setiap kata yang kamu ucapkan setiap kali kita punya kesempatan bicara, tersimpan dengan rapi dalam ingatan. Baju yang sering kamu pakai, warna favorit, bahkan aroma parfummu, aku tahu.

Untuk saat ini, selagi aku mengumpulkan keberanianku, biarkan aku menyimpannya sendiri. Biarkan aku mengingatmu sambil tersenyum sendiri, biarkan aku menuliskan namamu dalam buku harianku, biarkan aku menghadirkan bayangmu setiap malam menjelang tidurku.

Aku ingin sekali selalu berada di dekatmu, aku ingin bebicara denganmu, membuatmu merasa nyaman saat kamu bersamaku. Tapi bahkan untuk itu saja, hanya untuk berada di dekatmu, tanpa menunjukkan perasaanku, aku tak mampu. Perasaanku sudah lebih dulu tumbuh, megakar kuat. Dan aku, tak akan sanggup berada di dekatmu dengan menyembunyikan setiap keping perasaan itu. Ketika berada di dekatmu tubuhku kaku, lidahku kelu, aku takut. Aku takut kamu menyadari perasaanku, dan aku takut kamu tak nyaman dengan itu.
Suatu hari aku akan datang kepadamu, bersama kepingan-kepingan perasaanku.


By : Lestari