Gemintang.com – Apakah
kesuksesan merupakan takdir, dimana segalanya sudah ditetapkan
sebelumnya? Apakah mereka yang terlahir miskin akan berakhir dalam
kemiskinan juga? Tidak. Inilah yang dibuktikan oleh Sherwin, seorang CEO
dari sebuah organisasi amal yang berasal dari kaum bawah.
Sherwin merupakan anak ke-2 dari 8
bersaudara. Ia bersama keluarganya biasa tinggal di sebuah rumah yang
dibangun dari kardus-kardus bekas. Tiap tahunnya mereka harus membangun
rumah kardus baru karena rumah sebelumnya selalu tersapu banjir atau
topan.
Ia mulai menemukan sebuah harapan baru
ketika ia berusia 9 tahun. Pada waktu itu, sebuah organisasi amal dari
luar negeri berkunjung ke kawasan kumuh tempat tinggalnya untuk memberi
beasiswa bagi anak-anak miskin yang lulus tes. Perasaan senang dan tak
percaya ia rasakan ketika namanya disebut sebagai salah satu penerima
beasiswa.
Selama menerima beasiswa, harapan Sherwin
untuk masa depan yang lebih baik semakin terpupuk. Banyak pengalaman
pertama yang ia rasakan, seperti pertama kali mendapat berbagai alat
tulis dan keperluan sekolah. Sepatu pertama yang pernah dimilikinya pun
berasal dari bantuan beasiswa tersebut.
Saking sayangnya dengan sepatu itu, ia
selalu melepaskannya di kala hujan agar sepatunya tidak kotor dan basah.
Namun, kemalangan nampak menghampirinya sekali lagi. Di usianya yang
ke-19, ayahnya meninggalkan keluarga mereka. Tidak lama kemudian, sang
ibu pun melakukan hal yang sama.
Karena kakaknya sudah menikah dan tidak
tinggal bersama mereka, Sherwin pun menjadi tulang punggung ke-7
adiknya. Dengan penuh perjuangan, ia berusaha melanjutkan kuliahnya
sambil bekerja untuk adik-adiknya. Akhirnya, ia berhasil menyelesaikan
kuliahnya sampai jenjang S2.
Dalam keberhasilannya, ia tidak melupakan
orang-orang yang bernasib sama dengannya. Ia pun mencoba mendirikan
sebuah organisasi yang fokus membantu orang-orang miskin untuk dapat
menikmati pendidikan.
Saat ini organisasi amal yang ia dirikan
tahun 2011 lalu sudah berhasil membantu lebih dari 600 anak-anak miskin
untuk bersekolah. Selain itu, organisasinya pun selalu bersiap
memberikan pertolongan pertama untuk daerah-daerah yang dilanda topan.
Hadiah kesuksesannya ternyata jauh lebih
besar dari yang ia bayangkan. Kedua orang tuanya meminta maaf dan mulai
berkumpul kembali dengan anak-anaknya.
foto: happyfamilycs.com
0 komentar:
Posting Komentar