
Semuanya Ada Disini
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
www.hipwee.com - Ujian itu tak pernah menghilang dari hidupmu. Meski hanya mampir sebentar, tapi suatu saat akan kembali dalam bentuk yang berbeda. Entah akan lebih mudah atau sulit dilewati, hal itu tergantung dari bagaimana kamu menyikapinya.
Rasa kesal menyelimuti saat dirimu merasa bahwa cobaan itu memang sulit untuk dilalui. Sebenarnya kamu memiliki orang lain yang bersedia dibagi kesulitan apa kamu rasa agar menjadi ringan. Mereka menerima dengan suka cita dan penuh semangat untuk membantu. Tanpa bantuan orang lain, kamu mungkin tak bisa sampai seperti sekarang.
Selain itu ada lagi yang sebaiknya kamu lakukan, yaitu berdoa. Sebagai seorang hamba, mungkin biasanya kamu berdoa tanpa mengenal sebab dan waktu. Tak jarang juga melaksanakan ibadah tersebut saat kamu dilanda cobaan. Namun, ada kalanya kamu mungkin tak berdoa karena sudah lelah memanjatkan permohonan.
“Katanya berdoa itu tak hanya untuk memohon, tapi juga melepaskan rasa penat yang dialami.”
Saat dilanda ujian, berdoa seperti sebuah permohonan darimu kepada Tuhan agar dikabulkan. Memohon agar ujian yang kamu hadapi ini diringankan dan dapat segera dilalui. Sebenarnya, berdoa itu juga bisa sebagai momen dirimu melepas rasa penat. Ketika berdoa, kamu bisa menceritakan segala sesuatunya tanpa harus ada yang ditutupi.
Berdoa telah mengingatkanmu bahwa kamu tak sendiri. Kamu masih punya Tuhan yang mengasihi dan setia mendengar keluh kesahmu saat sedang diuji.
“Aku pernah berdoa, tapi tak didengar oleh-Nya. Aku lelah.”
“Ketika Dia tak menjawab, mungkin itu adalah yang terbaik bagimu.”
Kamu mungkin pernah berdoa, namun tak ada jawaban dari-Nya. Itulah Tuhan, Maha Mengetahui segala sesuatu, mulai dari yang terbaik hingga sebaliknya. Apa yang kamu minta dan tak dijawab, berarti menurut-Nya memang bukan yang terbaik bagimu. Kamu mungkin tak menerima, tak menyukai, dan kesal dengan apa yang terjadi tak sesuai harapan. Tapi, percayalah bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.
Ada keluarga, teman, dan orang-orang lainnya yang bersedia mendengarmu. Namun apakah bercerita kepada mereka sama rasanya dengan berkeluh kesah kepada Tuhan? Terhadap sesama manusia, kamu memang merasa nyaman, namun pasti ada saja yang tak diceritakan. Hal ini berbeda saat kamu berkeluh kesah kepada-Nya. Kamu bebas mengatakan apapun tanpa ada yang disembunyikan.
Dengan berdoa, kamu benar-benar menjadi diri sendiri dan tak ada pencitraan sedikit pun. Karena kamu tahu, Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu tentang hamba-Nya.
“Ujian ini berat rasanya. Tapi aku tahu, kalau Tuhan tak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya jika ia tak sanggup melewati.”
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa semakin baik dan kuat pribadi seseorang, akan semakin tinggi ujian yang diberikan? Ya, inilah kamu sekarang. Rasa lelah yang menjalar pada diri tak lain karena pribadimu yang semakin baik. Tuhan akan memberikan ujian sesuai kemampuan hamba-Nya. Jika saat ini kamu merasa tak sanggup, berpikir dan berusahalah bahwa kamu pasti akan bisa melewatinya. Tak lupa juga berdoa, sebagai wujud syukur kamu masih diberikan ujian untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya
“Ujian itu tak hanya untuk meningkatkan pribadimu lebih baik, tapi juga sebagai pengingat untuk kembali kepada-Nya.”
Apa yang telah kamu raih sekarang ini terkadang membuatmu lupa seperti apa upayamu dulu. Kerja keras yang disertai ibadah pun bisa menghilang begitu saja dari ingatanmu. Ketika hal ini terjadi, ada kalanya Tuhan memberikan ujian kepadamu sebagai pengingat atas apa yang kamu lakukan. Ada kekhilafan pada dirimu dan untuk meluruskannya, perlu diberikan cobaan agar kamu kembali kepada-Nya.
Kamu pasti tahu ketika sudah berhasil melewatinya, hal tersebut akan membuatmu tersenyum saat mengingatnya nanti. Tersenyum karena sudah melalui tahapan demi tahapan untuk menjadi manusia yang semakin baik dan kuat. Kamu sadar bahwa banyak pelajaran yang diambil dari cobaan itu. Ada pengalaman yang dapat kamu berikan kepada orang-orang sekitar saat membutuhkannya nanti. Kamu tahu ujian itu memang berat adanya, tapi selalu ada hal positif yang menyertainya.
Ketika berada dalam kebahagiaan, terkadang ada hal-hal positif yang lupa dilakukan. Oleh karenanya, kadang muncul ujian dalam hidup untuk mengingatkan. Sebenarnya tak hanya mengingatkan, tapi juga tahapan agar dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat.
Untuk mencapainya, kamu pun perlu berdoa agar apa yang kamu inginkan terkabul. Kelelahan diri saat menjalani cobaan kadang membuatmu tak ingin berdoa. Kadang, apa yang menurut baik belum tentu menurut Tuhan demikian juga.
By : Dwita Apriliani
www.hipwee.com - Kamu memang tak bisa membuat semua orang suka kepadamu. Ada kalanya kamu harus menerima dari orang yang merasa tidak suka kepadamu–meski hal itu sama sekali tidak dibenarkan. Ketika hinaan datang kepadamu, sakit hati sudah pasti kamu rasakan. Namun jangan pernah jadikan hal tersebut sebagai beban yang menghambatmu untuk berkembang.
Kamu boleh diremehkan sekarang. Kamu boleh sakit hati. Namun jadikan itu sebagai pemicu semangatmu. Untuk membuktikan kepada mereka yang pernah meremehkanmu, bahwa kamu sama kuatnya dan akan lebih berhasil dari mereka.
“Bodo amat si lu!”
“Eh, jangan deket-deket! Najis gue deket sama lu,”
Bayangkan saja bagaimana sakitnya saat ada orang yang ngomong seperti itu kepadamu. Rasanya jelas bikin sakit hati dan perih. Yang bikin kesel lagi, ketika kamu ngelawan dan bales hinaannya, kamu akan kena bully yang lebih hebat lagi. Kalau udah gitu kamu bisa apa?
Ini memang terasa berat, tapi kamu perlu ikhlas dalam menerimanya. Daripada marah-marah dan bikin ulah, malah kamu akan bully yang lebih gila lagi. Tenang saja, biasanya jika kamu malah sabar, mereka akan mundur dengan sendirinya kok. Kalaupun mereka nggak mundur, kesabaranmu akan berbuah kok nantinya. Yah, emang nggak langsung sekarang sih. Tapi bukankah ada pepatah: orang sabar disayang Tuhan. Yakin, Tuhan akan memberikan imbalan.
“Hahahahahaha Bajumu norak banget, sih,”
“Lah, pantes kan. Norak kayak orangnya. Hahahaha,”
Kamu pernah dapet hinaan yang seperti itu? Hinaan yang isinya mengomentari apa yang kamu lakukan, apa yang kamu kenakan, dan apa yang kamu bicarakan? Jika pernah gimana rasanya? Sakit kan, ya. Tapi jangan biarkan rasa sakit tersebut membuatmu larut berlama-lama.
Kamu harus tetap positif dalam menghadapi hinaan yang diberikan oleh mereka. Cara gampangnya, anggap aja mereka iri dengan apa yang kamu miliki. Hinaan bukan cuman berarti kamu jelek dan tak layak untuk dikagumi. Bisa jadi malah karena kamu berbeda dan spesial sehingga mereka iri dengan keadaanmu. Itulah kenapa kamu nggak perlu sampai memasukkan ke hati hinaan yang kamu terima.
Meski kamu dibully, dihina, dan dicerca dengan gencar oleh mereka-mereka yang membencimu, kamu nggak perlu takut apalagi sampai depresi. Cukup tabah dan lihat segalanya dari sisi positifnya. Hinaan yang mereka lancarkan padamu adalah buah observasi yang mereka lakukan tiap hari. Jadi ya anggap aja mereka mereka perhatian kepadamu.
Jangan khawatir juga ketika mereka terus menghujanimu dengan cacian. Itung-itung kamu memberikan mereka kerjaan buat mikir tiap harinya. Lagian dengan mendapat hinaan dari mereka, kamu bisa dapet transferan pahalan jika kamu mau sabar dan tabah saat menghadapinya.
Bahkan dalam tiap kesabaran dan ketabahan yang kamu jalani, kamu pasti masih merasa sakit hati setelah dibully. Di luar sana bisa saja kamu tampak biasa dan tanpa beban, tapi dalam hati orang tak ada yang tau, kan? Mungkin pada suatu titik kamu akan merasa tertekan atas segala hinaan. Kesal, marah dan sakit hati pasti menghampiri.
Namun kamu tak perlu terlalu khawatir. Ada orang tua yang selalu setia mendengar, menasehati, dan mendampingi. Kamu bisa cerita segala keluh kesah yang kamu rasa. Orang tua akan selalu berusaha membantu dan memberi saran. Bahkan saat satu dunia menghinamu, Ayah dan Ibu akan tetap berusaha mendukung dan menguatkanmu. Mereka akan selalu menjadi pendukungmu nomor satu.
“Hadeeeh… Gitu aja nggak bisa!”
“Orang kayak kamu mah nggak bakal jadi apa-apa!”
“Paling juga ntar nggak keterima kerja~”
Pernyataan yang meremehkanmu memang terdengar menyakitkan. Bahkan ada
yang sangat menusuk hingga kamu merasa tak mampu lagi untuk menghadapi
dan bersiap untuk menyerah dengan kehidupan yang keras ini. Kamu mulai
ragu apa benar kamu bisa melakukan
sesuatu?
Tapi sebenarnya kamu tak perlu takut. Hinaan yang kamu terima bukan akhir dari segalanya. Meski memang terasa berat, kamu tetap harus semangat. Buktikan bahwa hidupmu bisa bermanfaat. Berusahalah lebih giat demi mencapai cita-cita. Banyak contoh yang sudah terjadi. Ketika hinaan dan bully berubah jadi motivasi.
Masih ingat mendiang Walt Disney yang dihina karena dia punya ide yang berbeda? Mendiang Walt Disney dihina karena tak bisa menggambar dengan benar. Gambarnya bahkan ditolak dimana-mana dengan alasan dia tak berbakat dan tak punya imajinasi. Kasus serupa juga dialami oleh Michael Jordan. Dia ditolak masuk klub basket karena tingginya tak cupup untuk ukuran pemain basket.
Tapi toh mereka sudah membuktikan pada dunia bahwa hinaan yang mereka terima bisa berakhir manis dengan usaha dan kerja keras tak kenal lelah. Kalau mereka bisa, kenapa kamu tidak? Setidaknya kamu bisa menjadikan mereka sebagai motivasi agar hidupmu kedepannya bisa lebih berarti.
Nah, bagi kamu yang sering mendapat hinaan karena berbeda, tak perlu larut dalam kesedihan yang berlama-lama. Apalagi sampai depresi dan menyerah dengan masa depan. Kamu tetap harus bersabar dan semangat untuk menjalani hidup. Buktikan bahwa nanti kamu bisa membuat orang yang dulu menghinamu terbungkam dengan prestasi yang kamu miliki!
Tetap semangat, ya! 😀
By ; Fatkhur Rozi
Dunia yang fana ini sementara, dunia ini bukan tempat kita tinggal, dunia ini tempat kita meninggalkan.
Ada kelahiran, akan ada fase kembali pada keabadian. Setiap saat selalu menjemput menunggu dengan giliran, nama siapa yang terletak pada daun bumi yang akan gugur. Fase kehidupan sudah menjadi ketetapan takdir dari Ilahi. Hanya doa yang mampu merubah takdir kehidupan.
Kebahagiaan tak selamanya abadi. Kesakitan tak selamanya abadi. Kesedihan tak selamanya abadi. Roda kehidupan dan hukum alam Ilahi selalu adil dan Allah bekerja mewarnai kehidupan alam semesta ini dengan sangat bijaksana. Semua akan ada gilirannya. Hari berganti hari. Waktu berganti dan bergulir setiap detiknya.
Menghargai setiap dari segi perbedaan dengan tidak mempermasalahkan dan merumitkannya adalah hal yang mutlak yang sudah semestinya diterapkan. Belajar lebih lapang hati. Hal pertama kali yang kita minta kepada Allah ialah minta agar selalu diberi kelapangan hati, selalu dijaga rasa bersyukur didalam hati serta tak pernah kehilangan ucap istighfar didalam setiap nafas dan langkah kita.
Jika kita dihadapkan pada situasi dan pilihan, turutilah kata hati sendiri. Jika kita dihadapkan pada seseorang yang menyayat hati, bersyukur kepada Allah. Bahwasannya Allah telah mengirimkan orang tersebut untuk menjadi ujian dalam hidup. Karena darinya setiap noda telah dihapuskan oleh Allah. Hanya Allah yang maha sempurna. Bersyukur karena darinya kita memahami, darinya kita belajar ikhlas dan menjadi pemaaf.
Agar hal yang menyakiti serupa tidak kita lakukan kepada orang lain. Karena kita pernah ada di posisi dan situasi tersebut. Kita mampu untuk lebih merasakan apa yang orang lain juga rasakan. Apapun bentuknya, entah pembelajaran tentang kepiluan, tentang kesedihan, tentang keperihan bahkan kebahagiaan.
Allah tak pernah ingkar. Allah bersama dengan setiap hambanya yang bersabar. Janji Allah adalah pasti.
"Jangan mencubit jika tak mau dicubit. Jangan mengusik jika tak mau diusik. Bijak berlaku adil. Setarakan antara hak dan kewajiban. Naiklah tanpa menjatuhkan. Majulah tanpa menyudutkan. Bahagialah dengan cara sendiri yang sportif dan natural, tanpa menyingkirkan, tanpa meremukkan hati dan jiwa yang lain."
Tak selamanya kita hidup. Dunia ini tempat berbekal untuk kembali pulang kepada Allah. Iman serta amal kita sudah mencukupikah?
Seandainya waktu memanggil kita tanpa waktu yang berkompromi, semoga hati kita selalu dijaga dan dipelihara oleh Allah didalam setiap nafas yang kita hirup ini.
Di balik sendu, Allah menitipkan hikmah yang bisa dipetik. Dibalik tabir awan mendung, Allah selalu menjaga dan menerangi pekat hari. Sejauh pijakkan langkah kita dari setiap hari yang berlalu dan dilewati, selalu ada naungan kasih yang Allah jaga sematkan agar kita mengerti dan senantiasa memelihara rasa bersyukur.
Istighfar penuh yang mengiringi hari, ialah luapan rasa yang menggantungkan harap dan menyandarkan diri sepenuhnya hanya bersama Ilahi Rabbi yang maha mengerti. Dari sekian banyak luapan kias lukisan hati yang mewarnainya dari segala hal yang melingkupi.
Andai waktu memanggil, semoga senyum diakhir masa kehidupan menuju keabadian dalam keadaan yang Allah ridhai penuh menginggat dekat bersama Allah. Biarkan Allah yang menilai hati kita. Biarkan waktu semesta yang menjabarkan dengan caranya. Dari setiap jemari tangan yang mengayun, dari setiap hati yang mengalun, tangan dan hati kan menjadi saksinya dikeabadian hari nanti.
Dalamnya suka, dalam nestapa, dalamnya rasa syukur kepada Allah…
Dalamnya pengorbanan tak jemu memandang melangkah lewati hari dengan keyakinan kepada Allah…
Dalamnya setiap tetesan yang keluar dari kelopak mata sebagai hikmah dan pembelajaran. Dalamnya bias butir air mata seorang wanita ialah karunia dari Sang Khalik. Tetesan air mata untuk melegakan dan membersihkan hati dari penat seorang wanita yang mungkin tertahankan olehnya.
Hanya bersama Allah ia meluapkannya. Allah maha melihat dan setiap butir dari tetesan air mata itu Allah akan jawab, Allah akan ijabah, Allah akan hapuskan celah noda, Butiran bias tetesan air mata pun mampu menjadi saksi kelak menjawab dihadapan Allah nanti. Tersenyumlah selalu duhai wanita.
Senyummu adalah ladang berkah serta ibadah dari amalanmu. Perkataan kita adalah doa. Jaga lisan. Jaga hati. Karena setiap ucapan adalah doa. Apa yang menjadi prasangkamu itulah yang Allah dengar. Semoga hati kita selalu dilindungi dari setiap prasangka yang tak Allah perkenankan, dan selalu berpikir positif menjalani hari-hari.
By : Anggun Gerardine
Hipwee.com - Walau secara resmi belum bisa dilaksanakan karena adanya halangan namun kita halu sebentar nggak apa-apa ya~ Kali ini Hipwee Wedding mau bahas edisi busana lamaran yang ingin dipakai. Walau nggak se-wah daripada yang dipakai saat menikah namun pakaian ini perlu juga dipersiapkan jauh-jauh hari. Salah satu model yang memberikan sentuhan modern tapi tak meninggalkan kesan anggun yang diberikan saat memakai kebaya adalah baju tunik yang memiliki ciri-ciri bagian bawah yang agak panjang daripada biasanya.
Meskipun memiliki ciri khas demikian, tapi ternyata model baju tunik ini tetap bisa lo dimodifikasi. Pun warna apapun sebenarnya akan cocok untuk pakaian yang satu ini. Jika kamu ingin tampil elegan, warna-warna kalem seperti beberapa contoh berikut ini mungkin bisa kamu coba. Intip bersama yuk!
Bagaimana? Sudah nemu satu yang klik untuk referensi tunik lamaran dengan warna yang kalem? Atau semakin bingung karena cantik semua? Kuncinya sesuaikan juga model busananya dengan bentuk tubuhmu ya!
By : Nurma Arum
“Wah, kamu menang lomba ya? Selamat yaa! Hebat banget deh! Karya kamu emang luar biasa!”Rasa percaya dirimu yang rendah akan membuatmu merasa semua keberhasilan yang kamu dapatkan hanyalah karena keberuntungan semata. Karena itulah kamu sering salah tingkah dan malah tidak nyaman saat menerima pujian. Padahal di balik semua itu, perjuanganmu yang berdarah-darah memang patut diacungi jempol. Apa yang sudah kamu lakukan sehingga
“Ah enggak kok, cuma lagi beruntung aja. Hehe.”
“Ah, dia lebih qualified daripada aku. Dia lulusan luar negeri, IPKnya tinggi, pasti kemampuannya juga luar biasa. Udah lah, nggak mungkin banget aku bisa berhasil.”Meragukan kemampuan diri sendiri itu wajar. Tapi jangan dibiarkan berlama-lama. Apalagi jika itu membuatmu menyerah sebelum mencoba. Kamu merasa sudah pasti gagal, karena ada orang lain yang lebih mumpuni. Padahal tanpa kamu mencoba dan membuktikannya sendiri, kamu tahu dari mana bahwa kegagalan pasti akan kamu alami? Ingat, kamu bukan Tuhan yang tahu segala-galanya.
Lagipula kalau bukan kamu dulu yang mencintai dan menghargai dirimu sendiri, lalu siapa lagi?