Hipwee.com - Saat meniup lilin dengan bentuk angka 25, bukannya bahagia tapi malah
gamang
dan ketakutan sendiri yang kamu rasa. Takut momen umur 25 akan berlalu
begitu cepat sementara selama ini kamu belum tahu mau menjadi apa. Dan
benar saja, tanpa terasa kamu sudah dihadapkan dengan lilin angka 25+
yang rasanya tak ingin kamu tiup. Agar nyalanya bisa turut menemanimu
dalam gelapnya
mencari apa tujuan hidup.
Apalagi untuk cewek sepertimu yang menganggap masa
jaya sudah terlewati.
Semangat menyambut hari tak lagi semeriah dulu. Melakukan kegiatan pun
tak lagi perkasa seperti dulu. Energimu seperti kian menipis, layaknya
gas helium di balon udara yang sudah mengudara 25 tahun lamanya. Hanya
bisa mengambang di tengah udara.
Tanpa berniat menyalahkan takdir atau nasibmu yang tak kunjung baik, inilah
rasanya jadi cewek di umur 25+ tapi masih belum tahu mau jadi apa. Lika-likunya buat
percaya dirimu sering timbul tenggelam sebagai manusia.
1.
Umur 25+ merupakan ‘masa genting’ bagi cewek. Mau fokus ke karir atau
lanjut pendidikan tapi masih bingung muaranya akan kemana
Kalau
umur 25 diibaratkan sebagai masa berjayanya cewek, lain halnya dengan
umur 25+. Di umur 25+ ini kamu dihadapkan dengan masa-masa genting dalam
kehidupan. Sebab kamu selalu dibuat bingung sendiri dengan
pilihan-pilihan yang hidupmu berikan. Seperti dua hal besar yang dari
dulu sampai sekarang tak kunjung ada keputusan: fokus ke karir atau
melanjutkan pendidikan karena terus adanya tawaran beasiswa. Kamu belum
bisa memilih bukan karena apa, tapi justru karena tak tahu kemana
hidupmu akan bermuara jika salah kamu pilihan ini kamu ambil nantinya.
2. Belum lagi pertanyaan soal pernikahan yang terus ada. Buatmu makin gamang dan makin tak punya gambaran soal masa depan
Kapan nikah? Kamu udah lebih dari 25 lho!
Belum
usai soal karir atau pendidikan, kamu masih harus menghadapi pertanyaan
soal pernikahan. Apalagi umurmu jelas sudah sedikit melewati ‘standar’
pada umumnya. Pun dengan calon pasangan yang masih ada di awang-awang.
Jadilah kamu semakin gamang dan makin tak punya gambaran soal masa
depan.
3. Kalau melihat cewek lain yang seumuran malah buatmu
makin miris. Hidup mereka seperti tertata dan tahu esok akan melangkah
kemana
Sementara kalau melihat cewek-cewek yang seumuran denganmu, mereka seperti sudah
settle dan
mantap dengan tujuan hidupnya. Ada yang tengah menempuh pendidikan demi
bisa menjadi dosen seperti kebanyakan profesi di keluarganya. Ada pula
yang sudah mantap meneruskan bisnis keluarga tanpa perlu
effort lebih
merintis dari bawah. Melihat mereka yang udah satu langkah di depanmu
ini, semakin buatmu tak lagi punya stok percaya diri. Makanya kamu
semakin tak punya alasan untuk segera menentukan jalan mana yang ingin
kamu lalui.
4. Pun ketika kamu tengah berkaca. Pertanyaan ‘aku mau jadi apa?’ selalu tak bisa kamu jawab saking merasa hopeless-nya
Ada
kalanya ketika kamu berkaca, hati kecilmu terus memberontak dan
bertanya ‘kamu tuh sebenarnya mau jadi apa?’. Namun semakin hati kecilmu
bertanya, semakin tak tahu pula apa yang harus kamu jawab. Di titik ini
kamu merasa
hopeless sekali sebagai manusia. Pikiran
yang sejak kecil dilatih untuk mengolah sesuatu sesuai logika, lagi-lagi
tak tahu bagaimana memformulasikan kata-kata.
5. Di umur segini buatmu makin merasa bersalah sama orangtua. Udah disekolahin tingi-tingi tapi sampai sekarang masih blank mau jadi apa
Ketakutanmu
menghadapi masa depan semakin menjadi ketika melihat kedua orangtua.
Sebab saat umurmu bertambah, mereka berdua juga akan semakin menua dan
renta. Kamu takut kelak ta kada kesempatan lagi untuk membahagian dan
memenuhi mimpi-mimpi mereka. Kamu juga semakin merasa bersalah ketika
sudah setua ini, kamu belum juga bisa menentukan esok mau menjadi apa.
Rasanya sia-sia sekali pengorbanan orangtuamu selama ini dalam merawat
dan menyekolahkanmu sampai setinggi ini.
6. Giliran ada
kesempatan mencoba sesuatu yang kamu yakini bakal jadi tujuan hidupmu,
kegagalanlah yang sering menghampirimu. Masa depan semakin terlihat
abu-abu
Tak
tahu mau jadi apa bukan karena selama ini kamu malas mencoba, Justru
segala daya telah kamu kerahkan. Berbagai usaha telah kamu coba untuk
bisa tahu sebenarnya dirimu ini cocok menjadi apa. Namun dari sekian hal
yang pernah kamu coba, tak ada satupun tanda-tanda hidupmu bisa
bertahan dari sana. Kuliah di jurusan hukum tapi selalu gagal tiap ujian
jadi notaris. Giliran coba membuka usaha, ada saja halangannya sampai
modalmu selalu habis di bulan-bulan pertama. Pun dengan lamaran bekerja
di berbagai bidang yang kamu kirimkan semua. Semua nihil tanpa memberimu
kesempatan mencoba masa
probation barang 3 bulan saja.
7.
Umur udah tak lagi muda tapi belum tahu esok mau jadi apa. Semakin
semua itu dipikirkan, semakin buatmu ingin berhenti dan menyerah saja
Waktu
tak bisa dihentikan. Umurmu pun tak bisa di-stop sementara kamu mencoba
lain peruntungan. Hal ini semakin diperparah dengan pikiranmu yang
semakin tidak kooperatif. Sebab semakin dipikirkan, semakin pilihan yang
tersedia hanya berhenti lalu menyerah saja.
8. Namun sebenarnya
kamu tidak pernah sendiri. Semua cewek pasti akan mengalami lika-liku
ini. Toh ini adalah fase hidup yang hanya perlu dijalani
Meski
belum tahu mau jadi apa di umur 25+ ini buatmu seperti terombang-ambing
di lautan, tapi ketahuilah kalau ini semua hanya sebuah fase dalam
kehidupan. Kamu hanya perlu melakukan satu hal: jalani dengan sepenuh
hati. Tak perlu lagi kamu merasa hilang arah dan takut sendiri. Karena
toh semua cewek dan anak-anak muda seumuranmu pasti mengalami.
Kalaupun
kamu masih saja merasa gamang dan tak punya tempat berpegang, ada
Hipwee yang akan selalu ada untuk kalian. Tetap semangat ya menjalani
fase belum-tahu-mau-jadi-apa 🙂
By : Arintya
0 komentar:
Posting Komentar