
Hipwee.com - Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, tiap membuka media sosial hampir buat saya mengelus dada. Teman, selebgram, seleb beneran, sampai orang-orang yang nggak saya kenal seperti berlomba untuk mengadakan atau ngomongin soal pernikahan. Nggak sih, nggak ada yang salah. Namun dari apa yang saya lihat di media sosial tersebut, berdampak pada keseharian saya. Sebab kata orang, usia saya yang sekarang itu lagi darurat-daruratnya. Di fase undangan kondangan yang makin gencar datang ini juga, mereka berkata
Bisa-bisanya kamu masih sendirian aja? Umur kamu sekarang udah berapa?Tiap kali mendengar hal-hal seperti itu, saya hanya bisa tersenyum dan terkekeh ringan. Namun tahukah kalian bahwa ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan? Jauh dari lubuk hati yang paling dalam~
1. Tahun ini, bertambah lagi umur saya. Bertambah pula orang-orang yang giat bertanya soal pernikahan dan printilannya

Ask me anything abt marriage, pls!…saking seringnya ditanyai kapan nikah dan sebagainya di saat cewek seumuran udah pada berkeluarga.
2. Cara saya melihat teman-teman yang mulai membangun keluarga pun tak lagi sama. Dulu wah cepat banget nikahnya, sekarang lebih ke oh selamat ya!

3. Keluarga dan para sahabat juga satu persatu mulai resah. Sebab kesendirian saya katanya semakin membuat saya dekat dengan masalah

4. Di balik ucapan beberapa teman yang tak terlalu akrab yang coba menguatkan, saya tahu ada beberapa nyinyiran di sana. Terima kasih ya, saya jadi kuat karenanya!

Truk aja punya gandengan, masa’ kamu nggak?Hahahaha, seketika saya tertawa ketika ada salah satu teman yang menggoda saya sengan kalimat tersebut. Bukan karena lucu, tapi saya hanya kasihan kalau gurauannya tak ada yang menanggapi. Padahal aslinya saya juga merasa gerah di dalam hati. Mungkin ucapan yang mereka katakan ini bermaksud untuk menyemangati agar lebih gencar mencari jodoh lagi. Namun jatuhnya ada yang nyinyir juga.
Nggak kok, saya nggak marah. Saya justru berterima kasih. Soalnya berkat ucapan mereka saya jadi lebih kuat menjalani hari-hari.
5. Rasanya kok jahat sekali kalau orang lain menganggap saya belum laku. Toh saya bukanlah barang dagangan yang punya masa akhir pemakaian

6. Dan mohon maaf sebelumnya, soal jodoh saya tak pernah ragu. Toh namanya telah dicatatkan Sang Pencipta dalam Lauhul Mahfuz-nya di sana

Kalau soal jodoh ini sudah ditetapkan sejak kita belum melihat dunia, rasanya kok rugi sekali saya sebagai manusia jika tak percaya. Mulai sekarang saya membulatkan telat untuk menjalani hidup saya lebih baik lagi. Mulai sering hehe-in tiap kali ada yang bercandain soal jodoh ini. Toh hal seserius ini tak bisa dipaksakan apalagi diburu-burui.
By : Arintya
0 komentar:
Posting Komentar