Gemintang.com – Hubungan yang sehat terjalin apabila kamu dan dia memiliki ruang pribadi antar sesama dalam suatu hubungan. Dewasa ini, banyak dari kita yang salah kaprah dalam memandang sebuah hubungan. Ketika kita telah memilih seorang pasangan maka saat itulah kita tak lagi mempunyai privasi. Namun setelah putus darinya, barulah kita menyadari bahwa kita telah kehilangan jati diri karena hal-hal tersebut dan merasa butuh akan sebuah privacy.
- Bernegosiasi
Setiap orang sejatinya membutuhkan ruang
gerak pribadi dan itu sudah menjadi hal yang mutlak. Hingga saat ini tak
ada yang dapat menjelaskan dengan pasti seberapa luas privasi boleh
dimiliki oleh kamu dan pasangan. Karena sebenarnya itu semua bergantung
pada kesepakatan bersama. Sebaiknya buatlah kesepakatan terlebih dahulu
apa yang tidak disukai oleh kamu dan pasangan. Misalnya, pasangan tidak
suka kamu mengetahui password jejaring akun sosialnya atau kamu tidak
suka dia membuka-buka kontak BBM kamu, dari semuanya itu haruslah
diutarakan secara gamblang. Karena dari situ masing-masing dapat
mengetahui sejauh mana teritorinya. Apa yang jadi milik kamu, milik dia
dan milik bersama. Pasangan yang harmonis akan sangat berhati-hati
membagi waktu, ruang, pekerjaan, uang, serta tanggung jawab emosional
mereka. Karena dengan begitu akan membuat mereka bebas untuk saling
bergantung dan mengekpresikan rasa cinta tanpa harus kehilangan jati
diri.
- Jangan dianggap rumit
Jika kamu tidak suka dia membuka
kontak-kontak BBM kamu, itu bukan karena ia masih berhubungan dengan
mantannya, tapi karena dia menganggap hal itu tidak ada kaitannya dengan
kamu. Atau ketika dia tidak ingin membagi cerita tentang pekerjaannya,
jangan dulu merasa marah atau tersinggung. Bagi dia mungkin pekerjaan
itu merupakan “area pribadi”-nya. Setiap pasangan memiliki area pribadi
yang berbeda-beda. Maka lumrah saja jika dia tidak ingin area pribadinya
itu di utak-atik atau di usik.
Hal-hal yang di anggap pribadi diantaranya adalah:
1. Uang
Sah-sah saja mengungkapkan gaji
masing-masing jika hubungan kalian memang sudah ke arah yang serius.
Boleh juga katakan aset apa saja yang kamu miliki, namun sebaiknya kamu
tidak memberitahu berapa uang yang kamu sisihkan untuk disimpan.
2. Kisah lama
Cerita cinta atau kisah lama yang sudah
terjadi hanya diizinkan untuk dikenang. Jangan biarkan ketika kamu dan
dia sudah sepakat untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih serius,
seperti contohnya perkawinan, kamu kembali membuka dan mengungkit
masalah itu sampai ke hal yang terkecil, lalu membandingkan dia dengan
mantan-mantan kamu. Sebaiknya hal ini hanya kamu yang tahu jika tidak
ingin hubungan kalian retak.
3. Barang-barang pribadi
Dompet, ponsel, buku harian termasuk
surat-surat cinta lama kamu, termasuk kedalam benda-benda pribadi.
Sejauh mana benda-benda itu tidak boleh di utak-atik, semua itu
tergantung kesepakatan bersama.
Jadi, mulailah menghargai privasi pasanganmu demi mewujudkan kualitas hubungan yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar