Gemintang.com – Suatu hari, seorang pelukis terkenal tengah menyelesaikan lukisannya. Ini adalah salah satu karya terbesar yang pernah ia buat. Dan yang membuatnya gugup adalah karena lukisan tersebut akan turut dipamerkan dalam acara kenegaraan. Diantara para tamu penting, terdapatlah Putri Diana yang sangat ia kagumi. Ia seolah tidak percaya, bahwa jika lukisannya adalah yang terbaik, maka ia akan menjadi pelukis tetap di istana raja. Itulah mengapa, ia tak ingin lukisannya menaruh ketidaksempurnaan sedikitpun.
Demi mendapatkan hasil yang memuaskan, si pelukis pun menjadikan cahaya matahari sebagai pemantul lukisannya. Ia melihat dari berbagai sisi setelah lukisan itu hampir selesai separuh lagi. Ia lalu bangkit dari tempat duduknya dan mundur perlahan sembari mengagumi hasil lukisannya. Menatap dari berbagai arah dan mulai menambahkan detail sedikit demi sedikit. Perlahan ia pun berjalan mundur dan tanpa disadari telah sampai di tepian gedung. Selangkah lagi ia berjalan mundur, maka ia akan mengakhiri hidupnya.
Namun seorang pria datang dan hendak berteriak untuk memperingatkan si pelukis, sampai ia sadar bahwa mungkin saja teriakannya justru akan membuat si pelukis terkejut, dalam waktu yang sama si pelukis pun kembali memundurkan langkahnya dan ya, ia terjatuh. Namun demi menggapai tangan si pelukis, si pria tanpa sengaja telah menghancurkan lukisan tersebut. Ia menabrak beberapa cat dan kuas yang membuat lukisan itu sudah tak berbentuk lagi.
Setelah menyadari apa yang terjadi pada lukisannya, si pelukis pun menjadi sangat marah dan lalu memukul pria yang telah menyelamatkannya. Namun seseorang menghadang pukulan tersebut dan lalu berkata, “Hei, pak tua, apa kau tidak lihat apa yang telah pria ini lakukan untukmu tadi ? Kau hampir saja mati dan dia menyelamatkanmu ! Apa lukisan itu lebih berharga dari nyawamu sendiri ?”
Sahabatku, kadang ya, apa yang kita dapatkan tidak selalu seperti apa yang kita inginkan. Terkadang khayalan manis membuat kita terbuai dengan sebuah impian yang belum tentu menjadi nyata. Keindahan, kedamaian, dan ketentraman, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, memang sangat diharapkan. Tapi kemudian Tuhan seperti menghancurkan harapan itu. Anda memang tidak meminta hal yang dilarang, tidak juga meminta hal yang macam-macam. Anda hanya meminta agar anda selalu diberikan kehagiaan. Tapi Tuhan seperti menghancurkan itu semua saat apa yang anda dapatkan justru tidak sebanding dengan apa yang anda inginkan.
Sahabatku, ada musim dalam setiap kehidupan. Bagaimana kita tahu sakit itu seperti apa, sedih itu seperti apa, pengorbanan itu seperti apa dan kebahagiaan itu seperti apa jika kita tidak pernah melewatinya. Anda mungkin kehilangan sesuatu, tapi Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih dari itu. Si pelukis memang kehilangan lukisannya, tapi ia masih diberikan kesempatan untuk bisa melihat surya yang selalu menemaninya saat melukis.
Terkadang kita marah sampai dengan mencaci, “ini apaan sih ! yang aku minta kan bukan ini, tapi itu ! kamu nggak adil banget kasih aku yang kecil sedangkan dia yang besar”. Atau, “saya sudah mengabdi pada perusahaan ini lebih dari 10 tahun, tapi kenapa harus dia yang diangkat jabatannya lebih dulu daripada saya ! Ini nggak adil !”
Sahabatku, dalam setiap ketidakadilan yang kita terima, percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Allah tidak akan pernah tidur, oleh karenanya kapanpun dan dimanapun, silakan memohon padanya agar anda menjadi yang terbaik hari ini, esok, dan seterusnya.
0 komentar:
Posting Komentar