Gemintang.com – Rapat kali ini adalah pertemuan dimana seluruh staff berkumpul, tanpa kecuali. Ruang rapat yang disediakan, telah ditata sedemikian rupa dengan penempatan kursi, lampu, dan microfone di setiap meja. Terlihat bahwa rapat kali ini layaknya sebuah rapat kenegaraan di gedung Dewan Permusyawaratan Rakyat. Walaupun sebetulnya tidak demikian. Adalah satu perusahaan terkemuka, yang kini menempati posisi keempat dalam jajaran perusahaan terbesar di Asia, tengah mengadakan acara tahunan untuk memberikan penghargaan dengan predikat marketing terbaik tahun ini. Suasana rapat pun terasa mencekam, karena seluruh staff yang hadir tengah menanti predikat tersebut dengan rasa percaya dirinya masing-masing. Mereka yakin bahwa mereka lah yang akan terpilih. Dan mobil mewah serta rumah megah, adalah alasan mengapa mereka begitu berambisi.
Tak lama berselang, terpilihlah Yeoseo sebagai staff pemasaran terbanyak tahun ini. Yeoseo, pemuda berusia 35 tahun yang belum menikah dan seringkali terlihat bodoh di depan umum, bagaimana bisa mendapatkan peringkat seperti itu ? Semua staff yang hadir pun kompak memberikan cibiran. Bahkan mereka sampai lupa mengucapkan kata ‘selamat’ kepada pria aneh dan tidak bertalenta ini. Seperti yang dijanjikan, Yeoseo pun akhirnya menerima hadiah berupa mobil mewah dan rumah megah. Namun tidak seperti yang dipikirkan, Yeoseo justru menolak pemberian tersebut dan menggantinya dengan satu permintaan. Ia ingin adanya rekrut terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung dalam perusahaan.
Layaknya sebuah perusahaan besar, perekrutan pun akhirnya berhasil menarik ribuan peserta, tepatnya sebanyak 2.868 peserta. Sebelumnya, Yeoseo mengatakan bahwa dialah yang akan memilih sendiri calon peserta yang akan dinyatakan lolos dan berhak mengikuti sesi interview. Dan Yeoseo hanya butuh waktu 2 jam untuk menentukan itu. Sang pimpinan jelas bertanya-tanya, bagaimana bisa dia menyaring ribuan peserta hanya dalam waktu 2 jam ? Dan Yeoseo pun menjawab, bahwa yang dia butuhkan hanyalah 10.000 batu bata yang tersusun dalam ruang pemilihan.
Taktiknya adalah, Yeoseo menerangkan kepada calon peserta, bahwa berapapun gaji yang mereka inginkan, perusahaan akan mengabulkan. Sebut saja 1 buah batu bata berharga senilai Rp. 10 juta, jika mereka mengambil batu bata sebanyak 10 buah, artinya gaji tahunan mereka adalah senilai Rp. 100 juta. Dan lebih banyak lagi batu bata yang dikumpulkan, maka semakin besar pula yang akan mereka dapatkan sebagai total penghasilan per tahunnya. Masing-masing peserta pun diberikan satu buah kantung untuk memasukkan batu bata tersebut kedalamnya, dan harus berakhir dalam waktu 1 menit. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, semua peserta pun akhirnya berdesak-desakkan untuk bisa mengantongi batu bata sebanyak-banyaknya.
Waktu habis, dan Yeoseo pun berkata, “Sekarang, apa yang sudah anda kantongi dan berapa besar jumlahnya, itulah yang akan menentukan seberapa besar penghasilan anda.” Semua peserta tersenyum lega dan bangga, namun belum selesai ucapannya, Yeoseo pun melanjutkan, “Namun sebelum itu, silakan panggul batu bata yang sudah anda kantongi dan bawakan itu sampai dengan lantai teratas gedung ini. Anda akan menemui saya disana dalam waktu 10 menit. Jika ada satu saja batu bata yang anda keluarkan, maka anda dinyatakan gagal dalam tes ini.”
Sahabatku, kemampuan seseorang tidak bisa diketahui hanya dengan menilai dari sikap dan tingkah lakunya. Apa yang ada dalam diri seseorang, bahkan sekalipun dia berkata jujur, kita tidak akan pernah tahu kebenarannya secara utuh. Dan kita pun tahu, bahwa dalam meraih sesuatu, adalah bukan tanpa kerja keras. Kita akan lebih menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita terima jika kita mau bekerja keras. Sesuatu yang didapatkan dengan mudah, maka akan menghilang juga dengan mudahnya.
0 komentar:
Posting Komentar