KAORI Newsline - Nama Budi mungkin adalah nama yang
sangat familiar dalam buku pelajaran Sekolah Dasar di Indonesia. Ya,
nama ini memang seringkali dipakai dalam buku-buku pelajaran Sekolah
Dasar khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. Namun mungkin kini saatnya
untuk mengucapkan salam perpisahan pada Si Budi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menghapus sosok nama Budi dan ungkapan yang mengikutinya seperti “Ini Budi”, “Ini Ibu Budi”, atau “Ini Bapak Budi” yang selama ini sudah begitu identik dengan buku pelajaran Sekolah Dasar. Menurutnya anekdot tentang seorang anak bernama Budi ini adalah cerminan pendidikan yang monoton untuk waktu yang cukup lama di Indonesia dan dianggap kurang menyenangkan bagi peserta didik.
Cerita mengenai Budi, Bapak, Ibu, Teman,
Kerabat, dan segala relasi yang berhubungan dengannya akan digantikan
dengan tokoh baru dalam buku pelajaran SD baru yang masih di bawah
Kurikulum 2013. Tokoh baru ini wujud semangat menciptakan bahan ajar
yang lebih dekat dan memuat pesan Nasionalisme.
Beberapa karakter baru yang akan
diperkenalkan di antaranya ada si Edo yang keriting sebagai cerminan
orang Papua, Siti yang berjilbab, Dayu dari Bali, Lani yang keturunan
Tionghoa, dan Beni Orang Batak. Tokoh-tokoh tersebut akan hadir mulai
dari buku pelajaran kelas 1 hingga 6 SD secara berturut-turut. Untuk SD
pada Kurikulum 2013 akan menerapkan metode tematik integratif. Perubahan
Kurikulum baru ini dipastikan hampir merombak seluruh sistem pelajaran
dan buku SD.
Akhir kata, terima kasih kepada Budi
yang telah menemani dan membimbing jutaan anak-anak Indonesia dalam
belajar membaca. Dan juga selamat untuk Budi yang akhirnya kini berhasil
lulus SD juga setelah bertahun-tahun.
0 komentar:
Posting Komentar