Gemintang.com – Remaja dapat dikatakan sebagai suatu fase perkembangan seseorang menjadi lebih dewasa. Baik secara mental, emosional, maupun fisik. Masa remaja berlangsung ketika kita memasuki usia 12-22 tahun. Begitu banyak hal yang dapat dilakukan selama fase ini. Sisi keingintahuan mereka sangatlah besar. Keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan melakukan berbagai tindakan yang mungkin terkadang bertentangan sekalipun.
Dalam fase ini, hendaknya para orangtua berperan aktif untuk mengawasi putra putrinya. Karena tidak sedikit dampak dari kenakalan remaja itu telah menghancurkan masa depan mereka sendiri. Mereka bukanlah anak kecil yang tidak tahu apa-apa, tapi bukan juga orang dewasa yang mengerti segalanya dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Cerita remaja pun tak luput dari urusan cinta. Mereka yang mengistilahkannya sebagai masa Pubertas, mulai menyimpan rasa suka terhadap lawan jenisnya. Banyak yang bilang, kalau ini disebut Cinta Monyet. Kenapa? Karena remaja hanya mengenal lalu menikmatinya. Mengenal bagaimana perasaan seperti itu tumbuh dan harus bagaimana terhadap perasaannya.
Lalu bagaimana mereka mengisi hari-harinya dengan cinta? Makan siang bersama. Mengantarkan pasangannya pulang kerumah sembari berbincang ria selama diperjalanan. Atau saling memberi hadiah ketika ulang tahun tiba. Indah bukan?
Mungkin akan ada saat dimana kita merasa bosan. Maka janganlah kamu melakukan hal yang sama dalam setiap harinya. Memiliki pasangan bukan berarti kamu melupakan teman ataupun keluargamu hanya demi pasanganmu. Menceritakan apa yang kita rasakan kepada orang terdekat akan cukup membantu. Mungkin mereka akan memberikan jalan keluar untuk masalah kamu dan pasanganmu. Ajak juga pasanganmu untuk mengenal teman-temanmu. Karena akan terasa lebih indah saat ada banyak orang disekeliling kita.
Namun sesuatu hal apapun itu, tentu ada sisi negative dan positivenya. Mari kita ambil hal baiknya, Cinta yang dirasakan oleh para remaja ini terbilang baik ketika cinta itu adalah penyemangat bagi mereka. Ketika cinta itu adalah kekuatan baginya. Berusaha untuk selalu menjaga pasangannya secara tidak langsung mereka telah belajar bagaimana cara menyayangi dan memperhatikan orang lain.
Dilirik dari sisi negative, cinta tak selamanya manis. Ada saat dimana kita bertemu dan saat dimana kita harus berpisah. Dalam fase ini, mungkin mereka akan terlihat lebih malas, mungkin juga murung, atau bahkan prestasi menurun? Bisa saja, karena mereka pun bisa merasakan sakit. Tapi inilah cinta. Kita belajar beribu perasaan karenanya.
Tapi kita tidak akan menjadi dewasa jika kita tidak melewati fase ini.
0 komentar:
Posting Komentar