Bagi Laura Dekker, Gadis Remaja asal Belanda, film dokumenter
Maidentrip adalah sebuah pencerminan nyata dari pencapaiannya sebagai
orang termuda yang mengelilingi dunia sendirian tanpa bantuan siapapun.
Hal itu dicapainya hanya dalam waktu 1 setengah tahun. Bagaimana kisah
perjuangannya?
Laura Dekker dan Pihak Berwajib
Pada saat Laura Dekker
memutuskan untuk melakukan aksinya keliling dunia sendirian, ia
hanyalah seorang gadis Belanda dengan hobi berlayar berumur 13 tahun.
Untungnya, ayahnya, Dick Dekker sangat mendukung keputusan Laura. Saat
ia sudah siap pergi keliling dunia, ia dihentikan dan ditangkap oleh
organisasi kesejahteraan anak Belanda. Dengan umurnya yang hanya 13
tahun, Maka tidaklah mengherankan pada saat itu banyak sekali
orang-orang yang menentang aksinya tersebut.
Ia mengatakan bahwa bahkan organisasi pemerintahan juga berusaha menghalangi pertualangannya tersebut, dengan ancaman bahwa ia tidak lagi diperbolehkan kembali pulang ke kampung halamannya sendiri, yakni Belanda. Pihak berwajib mengatakan bahwa ia terlalu muda untuk mengambil resiko sebagai ganti nyawanya, sedangkan pihak sekolah mengatakan ia harus masuk sekolah.
Awal Mula Pelayaran
Dari berbagai penolakan tersebut, ia akhirnya diharuskan untuk tetap di
kampung halamannya dan berada di pengawasan organisasi kesejahteraan
anak. Mendengar hal itu, Laura Dekker kabur dari rumah dengan
meninggalkan pesan ke ayahnya untuk tidak perlu kuatir. Sayangnya
pertualangan kecil itu tidak berjalan lama, pada saat ia siap membeli
kapal, ia ditemukan oleh pihak berwajib dan ditahan atas tindakan
melarikan diri.
Melalui berbagai proses pengadilan, akhirnya ia berhasil mendapatkan izin untuk melakukan pelayaran dari sebuah pengadilan keluarga di Belanda. Hal inilah yang menjadi awal mula pelayarannya mengelilingi dunia dengan berada dan mengawaki kapal sendirian, tepatnya di 21 Agustus 2010, saat dirinya berumur 14 tahun mendekati ulang tahunnya yang ke-15.
Pertualangan Mengelilingi Dunia Yang Tidak Sesuai Rencana Awal
Walaupun di sini dikatakan ia mengelilingi dunia sendirian, itu tidak
berarti ia melakukannya benar-benar secara sendirian tanpa ada
komunikasi dengan pihak keluarga. Pertualangnnya ini diikuti dengan
beberapa perhentian dimana di setiap pemberhentian ia akan bertemu
dengan tim pendukung yang akan memantau keadaan Laura Dekker, dan
membantunya melakukan navigasi pelayaran yang sulit sebelum ia
melanjutkan pelayarannya lagi.
Rencana awal mengharuskan Laura untuk melakukan pemberhentian di 14 lokasi di berbagai belahan dunia. Namun kenyatannya karena alasan biaya, ia akhirnya hanya mendapatkan bantuan selama 5 kali dan harus memperpanjang interval pelayarannya dari yang tadinya hanya 3 minggu sebelum ke perhentian selanjutnya, menjadi 6-7 minggu sebelum mencapai perhentian selanjutnya.
Rute Perjalanan dan Kejayaannya
Rute lengkap pelayaran mengelilingi dunia Laura Dekker dapat dilihat di Wikipedia. Secara ringkas, ia memulai pelayaran solonya dari Gibraltar ke St. Maarten, Canary Island, Panama, Galapagos, Tonga, Bora-Bora, Fiji, Darwin, Cape Town dan akhirnya berhenti di St. Maarten lagi yang menandakan pencapaiannya untuk meraih rekor orang termuda yang berhasil mengelilingi dunia solo pada tanggal 21 Januari 2012. Uniknya, semua itu dilakukan hanya dengan sebuah kapal Yacth Guppy.
Walaupun Laura meklaim dirinya sebagai orang termuda terkait atas tindakannya tersebut, Guinness tidak mengakui klaim tersebut karena mereka sudah meniadakan rekor itu. Ini untuk mencegah minat-minat serupa dari anak-anak yang lebih muda.
Begitu dirinya tiba kembali di St. Marteen, ia disambut dengan teriakan dan sambutan meriah dari orang-orang yang melompat-lompat. Tentu saja semua itu juga dilengkapi dengan sambutan hangat dari keluarganya.
Film dokumenter solo
Menemani pertualangan Laura Dekker mengelilingi dunia adalah kamera
untuk merekam aksinya dari pembuat film Jilian Schlesinger. Begitu
Jilian mendengar bahwa Laura benar-benar akan mewujudkan impian
mengelilingi dunia sendiri, Jilian langsung meminta Laura untuk
memperbolehkan dirinya mewujudkan hal tersebut dalam sebuah film
dokumenter.
Karena Laura harus melakukan pelayaran itu sendiri maka Jilian tidak diperbolehkan untuk merekam langsung, melainkan meminta Laura untuk merekamnya sendiri. Untungnya, Jilian mengatakan bahwa Laura memang sudah memiliki bakat alami untuk berinteraksi dan kamera, oleh karena itu ia percaya akan hal itu. Setelah pertualangnnya selesai, barulah Jilian melakukan editing dan sebagainya untuk membuatnya menjadi satu buah film dokumenter berjudul Maidentrip.
- Laura Dekker dan pihak berwajib
- Awal mula pelayaran
- Pertualangan mengelilingi dunia yang tidak sesuai rencana awal
- Rute perjalanan dan kejayaannya
- film dokumenter solo (video)
Laura Dekker dan Pihak Berwajib
Ia mengatakan bahwa bahkan organisasi pemerintahan juga berusaha menghalangi pertualangannya tersebut, dengan ancaman bahwa ia tidak lagi diperbolehkan kembali pulang ke kampung halamannya sendiri, yakni Belanda. Pihak berwajib mengatakan bahwa ia terlalu muda untuk mengambil resiko sebagai ganti nyawanya, sedangkan pihak sekolah mengatakan ia harus masuk sekolah.
Awal Mula Pelayaran
Melalui berbagai proses pengadilan, akhirnya ia berhasil mendapatkan izin untuk melakukan pelayaran dari sebuah pengadilan keluarga di Belanda. Hal inilah yang menjadi awal mula pelayarannya mengelilingi dunia dengan berada dan mengawaki kapal sendirian, tepatnya di 21 Agustus 2010, saat dirinya berumur 14 tahun mendekati ulang tahunnya yang ke-15.
Pertualangan Mengelilingi Dunia Yang Tidak Sesuai Rencana Awal
Rencana awal mengharuskan Laura untuk melakukan pemberhentian di 14 lokasi di berbagai belahan dunia. Namun kenyatannya karena alasan biaya, ia akhirnya hanya mendapatkan bantuan selama 5 kali dan harus memperpanjang interval pelayarannya dari yang tadinya hanya 3 minggu sebelum ke perhentian selanjutnya, menjadi 6-7 minggu sebelum mencapai perhentian selanjutnya.
Rute Perjalanan dan Kejayaannya
Rute lengkap pelayaran mengelilingi dunia Laura Dekker dapat dilihat di Wikipedia. Secara ringkas, ia memulai pelayaran solonya dari Gibraltar ke St. Maarten, Canary Island, Panama, Galapagos, Tonga, Bora-Bora, Fiji, Darwin, Cape Town dan akhirnya berhenti di St. Maarten lagi yang menandakan pencapaiannya untuk meraih rekor orang termuda yang berhasil mengelilingi dunia solo pada tanggal 21 Januari 2012. Uniknya, semua itu dilakukan hanya dengan sebuah kapal Yacth Guppy.
Walaupun Laura meklaim dirinya sebagai orang termuda terkait atas tindakannya tersebut, Guinness tidak mengakui klaim tersebut karena mereka sudah meniadakan rekor itu. Ini untuk mencegah minat-minat serupa dari anak-anak yang lebih muda.
Begitu dirinya tiba kembali di St. Marteen, ia disambut dengan teriakan dan sambutan meriah dari orang-orang yang melompat-lompat. Tentu saja semua itu juga dilengkapi dengan sambutan hangat dari keluarganya.
Film dokumenter solo
Karena Laura harus melakukan pelayaran itu sendiri maka Jilian tidak diperbolehkan untuk merekam langsung, melainkan meminta Laura untuk merekamnya sendiri. Untungnya, Jilian mengatakan bahwa Laura memang sudah memiliki bakat alami untuk berinteraksi dan kamera, oleh karena itu ia percaya akan hal itu. Setelah pertualangnnya selesai, barulah Jilian melakukan editing dan sebagainya untuk membuatnya menjadi satu buah film dokumenter berjudul Maidentrip.
0 komentar:
Posting Komentar