Selasa, 15 April 2014

Twitter Not Bestfriend

Foto by ampmusicmarketing.com

Gemintang.com – Yakinlah bahwa kebanyakan dari para pembaca artikel ini, tidak sedikit yang menggunakan Twitter sebagai akun media sosial terfavorit. Memfollow seseorang, berharap mendapatkan informasi tentang apa yang dilakukan, dimana, dan bersama siapa. Tradisi follow back juga menjadi salah satu incaran para penghuninya. Yang berarti bahwa seseorang yang ia follow, berharap akan memfollow balik dirinya. Semakin banyak followers, maka semakin eksislah dia.

Di dunia blogging sendiri, kehadiran Twitter disambut baik karena memudahkan para blogger dalam memasarkan blognya. Keep updates, adalah salah satu alasan utama, mengapa Twitter menjadi sangat populer. Hanya dengan mengunjungi link yang diberikan oleh si Following, para Followers akan dengan mudahnya mendapatkan informasi dan berita teranyar seputar si Following tersebut.

Twitter yang merupakan sebuah media komunikasi, menyediakan 140 karakter per kolom tulisannya. Anda bebas menuliskan apa saja di dalamnya, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan SARA ( Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan ). Tapi ternyata tidak sedikit yang menggunakan media satu ini sebagai ajang “Bashing” atau mencela seseorang yang akhirnya menimbulkan pertengkaran. Mungkin pada awalnya hanya sebatas unek-unek dihati yang tidak bisa tersampaikan langsung. Oleh karenanya, ia menuliskan hal-hal tersebut di Twitter. Beruntung jika orang yang dimaksud tidak membacanya, tapi ketika tulisan itu menjadi konsumsi publik, wah, siap-siap jadi incaran media deh, itu kalau anda selebriti. Tapi jika anda rakyat biasa seperti saya, pastinya akan terganggu juga nantinya. Anda yang berbuat, pastinya harus tau akibat yang akan ditimbulkan kedepannya.

Anda tidak pernah “Mem-Bash” seseorang, tapi hampir separuh waktu anda, anda habiskan hanya untuk mengikuti seseorang yang ada di daftar following anda. Anda fans nya, atau apa? Rasa penasaran mungkin ya, tapi bukan berarti anda mengikutinya setiap menit. Mengikuti disini artinya, anda membaca apa yang dia tulis, mendownload apa yang dia upload, lalu memberikan balasan dalam setiap tulisan yang ia post. Padahal, belum tentu dia membalas balasan anda.

Pernah gak sih, rela makan sambil Twitteran, atau mengemudi sambil cek update an? Lebih buruknya lagi, kena marah dosen gara-gara internetan di kelas? Dan sadar tidak sadar, waktu itu berlalu dengan cepat, ketika anda masih saja disibukkan dengan media satu ini. Anda menyia-nyiakan banyak hal ketika anda terus saja bermain dengannya tanpa memperhatikan hal-hal yang sebenarnya akan lebih menguntungkan bagi anda.
Nah, tidak tertutup juga bagi anda dan pasangan anda. Saat bersama, hindarilah mengakses media satu ini. Kekasih anda tidak akan menyukainya, dan ia akan merasa di nomor duakan ketika melihat anda begitu antusiasnya terhadap media satu ini. “Twitter is not my best friend.” Ingat, ia hanyalah dunia maya. Ketika apa yang anda dapatkan didalamnya adalah hal-hal yang tidak berguna, anda akan kehilangan hal-hal yang justru berguna di kehidupan nyata.

0 komentar:

Posting Komentar