Gemintang.com – Suatu hari, sekelompok semut
tengah berjalan melewati hutan. Diantara jalan yang dilewati, rupanya
terdapat genangan air yang cukup besar dan akhirnya menenggelamkan dua
diantara sekelompok semut tersebut. Mereka jatuh dan tidak tahu
bagaimana cara berenang. Mereka hanya berteriak dan berusaha sekuat
mungkin untuk bisa menyentuh daratan. Genangan air itu rupanya cukup
besar, sehingga setiap kali dua semut nyaris berhasil, gelombang air
seakan membuat mereka kembali menjauh dari daratan yang dituju.
Melihat hal ini, sekelompok semut lainnya
akhirnya berkata, “Hai, genangan air itu tidak akan bisa membuatmu
kembali. Usahamu hanya akan sia-sia. Kamu akan mati disana.”
Namun kedua semut hanya mengabaikan
komentar dari teman sekelompoknya. Mereka tidak mendengar ocehan itu dan
hanya berusaha sekuat mungkin untuk mencoba dan terus mencoba. Namun
kelompok semut yang lainnya kembali berkata, “Sudah kukatakan, usahamu
itu tidak akan pernah membuahkan hasil. Kamu hanya akan tenggelam dan
mati disana.” Semakin banyak anggota semut yang meminta mereka
menghentikan usahanya, akhirnya satu semut pun menyerah. Ia berpikir
bahwa apa yang dikatakan kelompoknya adalah benar. Untuk bisa kembali
menyentuh daratan, sepertinya hanyalah mimpi yang sia-sia. Usahanya yang
sudah ia lakukan nyatanya tak membuahkan hasil juga. Ia menyerah dan
akhirnya mati disana.
Sedangkan semut lain, ia masih saja
berupaya sekuat tenaga. Kelompoknya terheran-heran, mengapa ia terus
saja melakukan hal konyol seperti itu. “Hai, apa kau tidak dengar apa
yang kita katakan? Berhentilah, percuma. Kau tidak akan pernah
berhasil!” Namun tak lama, selembar daun gugur terjatuh tepat
disampingnya. Tanpa berpikir panjang, semut pun segera naik dan akhirnya
selamat sampai ke darat.
Saat ia tiba, semut lain bertanya, “Apa
kau tidak dengar apa yang kita katakan tadi?” Lalu semut itu pun
menjelaskan bahwa sebenarnya ia tuli. Telinganya tidak cukup baik untuk
mendengarkan suara dengan frekuensi yang tidak dekat jaraknya. Ia justru
mengira bahwa kelompok menyemangatinya sepanjang waktu.
Ada kekuatan hidup dan mati yang berdasar
kepada ucapan dan tutur kata yang diberikan seseorang. Bila saja kita
jeli, sebenarnya ada banyak kemungkinan yang diantaranya bisa
membangkitkan namun tak jarang juga menjatuhkan. Seorang yang berkata
dengan segenap ketulusan hatinya, akan membuat mereka yang mendengar
menjadi mampu untuk melewati berbagai hal sulit didalam kehidupannya.
Namun seorang yang berkata dengan segenap kebenciannya, sama dengan ia
telah membunuh dirinya sendiri. Tanpa disadari, kebencian seringkali
mendatangkan ketidakberuntungan kepada hati yang memilikinya. Rasa benci
menjauhkan dia dari kenikmatan tersenyum, tertawa, gembira dan bersuka
cita. Bagaimana bisa dia memberikan semangat kepada orang lain, bila dia
pun tidak pernah bisa menyemangati dirinya?
Sebetulnya, dengan memberikan semangat
dan motivasi kepada orang lain, sama halnya dengan kita turut memotivasi
diri sendiri. Jangan selalu mendengar anggapan buruk dari orang lain
terhadap apa yang kita lakukan. Anggapan buruk, hanya akan menjadi
penghalang dalam perjalanan kita mencapai tujuan. Percayalah bahwa kerja
keras, pasti akan meninggalkan hasil yang berarti. Percayalah bahwa
kita akan bisa mencapainya dengan cara dan kerja keras yang kita lakukan
sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar