Selasa, 15 April 2014

Haruskah Percaya Karma?

Foto by saypeople.com

Gemintang.com – Orang berbuat baik tentu ada balasannya, begitupun sebaliknya. Tidak ada sesuatupun yang kita lakukan yang tidak ada timbal baliknya. Tindakan, perilaku, dan sikap anda di masa lalu, adalah penentu nasib anda saat ini. Rasanya tidak adil, jika anda menyakiti tapi tidak pernah disakiti. Tidak adil jika anda meninggalkan tapi tidak pernah ditinggalkan. Dan orang, menyebut hal ini sebagai karma.

Karma, seringkali orang menganggap bahwa ini adalah suatu hal buruk bagi mereka. Terkait dengan perilakunya di masa lalu, karma seringkali disangkut pautkan dengan perbuatan semacam dendam, amarah, kesedihan, juga kekecewaan. Misalnya, anda putus cinta karena pasangan anda ternyata berselingkuh dan mendua dibelakang anda. Perasaan sedih, marah dan kecewa itu pastilah bercampur menjadi satu. Dan pada akhirnya, rasa ingin membalas pun seketika muncul dalam diri anda. Terlebih ketika anda mengetahui bahwa pendampingnya saat ini ternyata lebih baik dari anda. Luapan emosi pun tatkala semakin menjadi-jadi. Dan yang lebih berbahaya adalah, ketika seseorang menyakiti anda, anda justru membalasnya kepada orang lain yang jelas-jelas tidak pernah menyakiti anda.

Satu hal yang dirasa aneh, ketika anda tahu bahwa dia putus cinta karena diduakan, anda berkata bahwa itu adalah karmanya. Itu adalah balasan dari apa yang telah ia lakukan kepada anda sebelumnya. Dan itulah yang akhirnya menjadikan “karma” sebagai salah satu hal yang terdengar sangat buruk. Padahal, karma tidaklah seburuk itu. Pandangan negatif lah yang membuat spekulasi bahwa “karma” itu buruk.

Sejujurnya, andaikan anda berpikir positif, karma bukanlah suatu hal yang buruk bagi anda. Karma hanya ingin membuat anda tahu, bagaimana rasanya sakit, bagaimana rasanya terjatuh, bagaimana rasanya ditinggalkan, dan bagaimana rasanya dikecewakan. Setelah anda tahu, tentunya berharap agar anda tidak lagi menyakiti orang lain dan membuatnya merasa sendiri karena ditinggalkan, juga merasa kecewa karena sikap dan perilaku anda.

Karma bisa menghampiri anda dimanapun dan kapanpun. Ketika anda mencuri dan lalu kedapatan, anda pun dipukuli dan di giring oleh masa. Apakah itu sebuah karma ? Karma bukanlah sebuah keyakinan, melainkan suatu hal yang selalu berkaitan dengan hidup manusia. Karma adalah sesuatu yang tidak terlihat, namun terasa. Dan merupakan hukum yang berdasar kepada sebab dan akibat. “Apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai”. Jika anda menanam kebaikan, maka kebaikan lah yang akan anda dapatkan. Begitupun sebaliknya, jika anda menanan keburukan, maka keburukan lah yang akan anda dapatkan.
Jadi, haruskah percaya kepada karma ?

0 komentar:

Posting Komentar