Selasa, 15 April 2014

Kebaikan Dalam Hati

Foto by askmen.com

Gemintang.com – Pada suatu hari, seorang wanita pergi kesebuah pertokoan yang konon katanya, barang-barang yang dijual tidak terlalu mahal namun cukup berkualitas. Ia hendak membeli sebuah arloji untuk kekasihnya yang saat itu tengah berulang tahun. Dengan senyumannya ia bergegas memasuki outlet satu persatu. Namun tak terlihat wajah lelah sekalipun ia sudah cukup lama mengitari pertokoan itu. Dia berpikir, andaikan punya cukup uang, ia ingin sekali membeli model yang dilihat pertama kali. Tapi tak apa, karena yang sudah ada di genggamannya kali ini juga rasanya tak kalah bagus dengan yang tadi.

Sambil berjalan pulang, si wanita tak henti-hentinya melongok arloji yang ia miliki. “Oh, sepertinya ini mau rusak, kenapa bergeraknya lama sekali.” Padahal, bukan arlojinya yang rusak, hanya saja dia sudah tidak sabar untuk berdiri di depan kekasihnya dan mengucapkan “Selamat ulang tahun, sayang”.
Sesampainya di rumah, ia pun bergegas berganti pakaian, merapikan dandanan dan tidak lupa membawa arloji itu sebagai kado spesial untuk sang pujaan hati. Tak sabar memberi kejutan, si wanita pun berjalan seribu langkah. Ibaratnya ada seseorang yang mengenali dan memanggilnya, ia akan berkata, “Nanti lagi ya, lagi urgent !”

Langkah kaki pun semakin cepat seakan ia hampir saja lari. Namun ‘duk’, tak sengaja ia menyandung sebuah dompet yang terjatuh tepat di depan langkah kakinya. Walaupun ‘urgent’, untuk urusan satu ini sepertinya membuat dia harus menghentikan langkahnya. Penasaran dengan isi dompet atau ada alasan lain, entahlah.

“Adam Begawan? Oh, inikah pria si pemilik dompet?” si wanita pun semakin dibuat penasaran dan akhirnya melihat keseluruhan isi dompet. “Oh my, ini kartu kredit bisa berjajar, mana ada cash nya juga. Ini sih bisa buat beli apa aja..” Namun ia segera menggelengkan kepalanya dan kembali melihat data diri si pemilik dompet. Melihat lokasi tempat tinggal yang tidak dekat alias jauh, ia pun memilih untuk mempercayakannya kepada pihak kepolisian.

“Pak, mohon di proses untuk yang merasa kehilangan dompet ini, karena saya harus cepat-cepat pergi”, ucap si wanita. “Oh, tidak bisa. Anda harus mengisi berita acara terlebih dulu dan menjawab beberapa pertanyaan dari kami, barulah anda bisa pergi”, pungkas pak polisi. Pria berkumis itu kemudian melihat data diri si pemilik dompet dan bertanya kepada teman di sebelahnya yang sama-sama staff kepolisian. Sepertinya dia meyakinkan diri bahwa pemuda yang kehilangan dompetnya itu tidak lain adalah salah satu anak dari perwira tertinggi di kepolisian.

Bapak berkumis tadi pun segera mengklarifikasi secara langsung dengan Bapak Adam Begawan. “Jadi saya sudah bisa pergi kan pak?” tanya si wanita. “Oh, tidak bisa. Bapak Adam akan segera datang dan dia menyuruh saya untuk menahan anda disini sementara waktu. Dia pasti akan memberi imbalan yang besar karena anda telah mengembalikan dompetnya”. Si wanita pun mati-matian menolak permintaan Pak polisi.

“Pak, saya tidak ingin imbalan yang besar. Saya harus menemui seseorang dan ini urgent !” Pak polisi pun semakin dibuat suka dengan sikap si wanita yang tidak memiliki kesan matre. Pak polisi pun sekali lagi berkata, “tidak bisa ! kamu harus disini sampai Bapak Adam tiba. “Tidaaaakkk !!! aku ingin menemui kekasihku, ini sudah cukup menyita waktu dan aku akan pergi sekarang juga !”

Teman, sesungguhnya kebaikan seseorang itu tidak ada yang tahu. Banyak diantara kita yang melakukan kebaikan disana sini, melakukan berbagai kegiatan amal, menjalankan perintah agama dengan sempurna, namun semuanya dilakukan hanya untuk menarik simpati banyak orang dan agar mengira kita sebagai sosok ideal yang sebenarnya tidak demikian.

Sesungguhnya, tidaklah penting apa yang kamu perbuat dan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Jangan lakukan sesuatu hanya agar orang lain menyukaimu. Yang terpenting adalah, apa yang ada dalam hatimu. Lakukan sesuatu untuk menghargai dirimu sendiri, dan lakukanlah yang terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar