Gemintang.com – “Lebih mudah memaafkan ketimbang melupakan.” Istilah seperti ini, salah besar. Kamu tidak akan mungkin bisa memaafkan kesalahan seseorang dengan tulus jika kamu tidak bisa melupakan kesalahannya. Mungkin mulut berkata “ya, saya maafkan.” Tapi hati belum tentu. Begitupun dengan istilah “Lebih mudah memaafkan ketimbang meminta maaf.” Pertanyaannya, seberapa sulit mengucapkan kata “maaf” ? Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf, merupakan sebuah keberanian yang luar biasa. Dan sebuah kesalahan yang anda sembunyikan, pastilah akan ketahuan juga. Jadi, lebih baik mengakui kesalahan dan meminta maaf segera, atau menunggu kesalahan anda diketahui orang lain ?
Begitupun sama halnya ketika anda harus memaafkan sebuah kesalahan yang orang lain perbuat terhadap anda. Mungkin berat, jika memang kesalahannya benar-benar tidak dapat terampuni. Merugikan berbagai pihak, terutama anda. Mungkin anda pun menilai bahwa seseorang itu buruk di mata anda. Tapi lihatlah ketulusan dari seseorang itu. Seberapa tulus dia meminta maaf, dan mampu untuk merubah perilaku buruknya terhadap anda. Memaafkan merupakan tindakan toleransi untuk sebuah kesalahan. Berpikirlah bahwa anda pun tidak akan selamanya benar. Menolak permintaan maaf seseorang, akan melahirkan sebuah kebencian baru yang berujung pada sebuah dendam. Jadi, maafkan kesalahan orang itu, dan lupakanlah. Karena bagaimanapun, mencari seribu musuh lebih mudah ketimbang mendapatkan satu teman sejati.
Sudut pandang yang berbeda, kerap kali menjadi alasan utama dari timbulnya sebuah konflik. Oleh karenanya, saling memahami itu perlu. Jangan mudah menduga-duga untuk sesuatu yang belum jelas kelihatannya. Hal ini lah yang akan menimbulkan sebuah kesalah pahaman antara kamu, juga orang-orang disekitarmu.
0 komentar:
Posting Komentar