Gemintang.com – Untuk Anda yang sedang menjomblo, ada baiknya untuk membaca artikel ini. Dan mari evaluasi diri!
1. Nelangsa
Biasanya para jomblowan ataupun jomblowati selalu merasa kasihan pada dirinya sendiri, seakan-akan ialah manusia yang hidup sendiri di dunia ini dan di takdirkan untuk selamanya sendirian. Mau ini mau itu semua serba salah. Eits… jangan ambil kesimpulan seperti itu. Ketika menjomblo bukan berarti Anda tidak laku, hanya mungkin belum dapat yang terbaik.
2. Gak Percaya Diri
Ketika kita merasa tidak nyaman dengan status jomblo yang saat ini sedang disandang, seringkali kita tidak menjadi diri kita yang sebenarnya. Contohnya saja, banyak dari kita yang merubah penampilannya menjadi lebih feminin dari yang awalnya tomboy, menjadi lebih pendiam dari yang sebelumnya talk active, hingga rela berdandan ala selebritis demi menarik perhatian sang pujaan hati. Kalau kata anak jaman sekarang, please deh gak usah lebay. Lebih baik menjadi diri sendiri dari pada menyiksa diri dengan hal tersebut.
3. Pesimis
Menganggap dirinya tidak cantik, tidak pintar, tidak kece, tidak punya kecantikan seperti artis Angelina Jolie, lantas bagaimana bisa mendapatkan kekasih seperti Brad Pitt? Guys, Pribadi yang positif sangat berpengaruh dengan citra diri. Gambaran tentang diri kita merupakan sebuah pengaruh terhadap pikiran kita. Jadi fikirkanlah hal yang baik!
4. Sirik
Karena Anda jomblo, lantas Anda menjauhi atau memusuhi teman Anda yang mempunyai kekasih. Setiap kali melihat teman Anda bersama kekasihnya maka perasaan kesal membuncah di dada. Hei… sirik tanda tak mampu! Kalau Anda yakin bisa mendapatkan yang lebih baik dari pacar teman Anda, bahkan sekalipun atlet renang terkenal Amerika, Michael Phelps, kenapa mesti sirik?
5. Negatif thinking
“Kenapa liatin gue? Ga suka liat gue jalan sendirian di mall sebesar ini?”
“Halaaah, paling dia dapet pacar karena pake guna-guna! Masa bisa sih dianya jelek trus dapet pacar yang gantengnya super sekali?!”
Walaaah… Begitulah orang kalau pikirannya sudah di hinggapi pikiran negatif. Semuanya serba hitam, kelam dan memandang semuanya dari sudut pandang dia sendiri. Seperti halnya kacamata hitam yang sudah terpatri di pikiran. Jadi bagaimana caranya supaya tidak negative thinking? Mudah kok. Buka saja “kacamata hitamnya”.
0 komentar:
Posting Komentar