Gemintang.com- Seseorang hanya bisa mengutarakan cinta disaat ia terluka, disakiti, dikhiati, atau bahkan memang sedang merasakan cinta itu sendiri. “Jangan pernah berkata apa-apa jika kau saja tidak mengerti apa itu cinta”. Begitulah seseorang berbicara saat cinta menyakitinya, dan itu dikarenakan tidak ada seorang pun yang bisa mengerti isi hatinya.
Di satu hari yang lumayan terik, seorang wanita mengunjungi psikolog untuk berkonsultasi setelah ia menderita depresi mental karena kematian suaminya.
Wanita : “Rasanya saya ingin mati saja ! Saya tidak ingin hidup seperti ini ! Saya tidak bisa hidup tanpa suami saya ! Saya sangat mencintainya dan saya benci ketika ia harus pergi meninggalkan saya !
Psikolog : “Anda keliru, anda tidak mencintai suami anda”.
Wanita : (Mukanya mulai terlihat memerah) “Apa maksud anda ! Anda tahu apa tentang perasaan yang sedang saya rasakan ? Jika saja anda pernah mengalaminya pasti anda tahu bagaimana rasanya ditinggalkan !”
Psikolog : “Apa yang anda sebutkan tadi bukanlah cinta yang sebenarnya. Bila anda memerlukan individu yang lain untuk bisa bertahan hidup, maka anda tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah cinta. Tidak ada pilihan dan tidak ada kebebasan dalam satu hubungan cinta, maka ini lebih dikatakan sebagai keharusan daripada cinta. Dikatakan cinta bila dua orang yang saling mencintai cukup mampu hidup tanpa satu sama lain, tapi mereka masih memilih untuk hidup bersama. Artinya jika ada perpisahan, maka cukup diketahui bahwa kita mencintainya, tapi tidak untuk selalu memilikinya”.
Wanita : “Tapi saya masih sangat berharap bahwa dia ada disamping saya saat ini”.
Psikolog : “Dia tidak hanya disamping anda, melainkan ada didalam diri anda. Jika anda mencintainya maka cintailah juga diri anda. Buatlah diri anda bahagia, dengan begitu ia pun akan ikut bahagia”.
Wanita : “Bagaimana saya tahu kalau dia ada didalam diri saya ! Saya ingin melihatnya ! Anda membuat saya menjadi lebih depresi jika mengharuskan saya untuk mengkhayal yang tidak-tidak ! Bagaimana mungkin saya mencintai sesuatu yang tidak ada wujudnya !”
Psikolog : “Saat suami anda masih hidup, apakah anda melihat wujud cinta itu seperti apa ? Saat suami anda
masih hidup, apakah anda lihat seberapa besar rasa cintanya terhadap anda ? Tentu tidak, karena anda merasakannya bukan dari apa yang anda lihat, melainkan apa yang anda rasakan saat itu. Disini, (psikolog menunjukkan dimana letak hati seseorang) Anda bisa merasakannya disini, didalam hati anda. Begitupun saat ia tiada, anda masih bisa merasakan cintanya, disini”.
Wanita : “Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang ?”
Psikolog : “Berbahagialah, karena ia pun akan ikut bahagia”
Cinta tidak memiliki apapun yang ingin kau dapatkan, tapi cinta memiliki semua yang ingin kau berikan. Dikatakan cinta adalah jika kamu mampu memberi tanpa harus harus menerima balasannya.
0 komentar:
Posting Komentar