Gemintang.com – Kata orang, cinta itu manis
di awal-awalnya saja. Setujukah Anda dengan pernyataan itu? Dan masih
ingatkah Anda sudah berapa kali pasangan Anda berkata, “Aku cinta kamu”?
Satu kali? Dua kali? Atau bahkan tak pernah lagi sejak dia menyatakan
cintanya setahun yang lalu? Saat jatuh cinta, hati seseorang rasanya
berbunga-bunga, terbang, dan hal apapun yang dilihatnya menjadi indah.
Penilaian terhadap pasangan pun seperti itulah kira-kira. Keburukan
ataupun kesalahan yang dilakukan masih dianggap wajar, karena hati masih
cinta. Tapi pernahkah Anda merasa bahwa itu merupakan hal yang konyol
seiring berjalannya waktu dan Anda sudah tak lagi secinta dulu?
Kini, usaha untuk menjadikannya seperti apa yang Anda inginkan, tampak sia-sia. Bagaimanapun membuatnya romantis, dia tetap tidak bisa. Belum lagi penampilannya yang kok semakin hari semakin kusut saja. Pertanyaannya, mengapa Anda baru menyadari ini sekarang? Cinta, seharusnya bisa membuat Anda tak peduli akan semua itu. Menerima dengan baik apa yang dimiliki pasangan sejatinya adalah hal yang seharusnya Anda lakukan. But see, semakin Anda berusaha merubahnya, hal itu justru semakin mengancam kelangsungan hubungan Anda. Tak inginkan hal ini terjadi, dan jalan satu-satunya ya terimalah pasangan apa adanya.
Menerima kekurangan pasangan jangan dianggap Anda menyetujui kesalahannya. Selain menempatkan diri Anda di posisinya, sadar akan kekurangan pribadi pun akan mampu membuat Anda menerima dia apa adanya. Well, mungkin banyak hal yang sempat Anda abaikan di masa lalu dan baru memperhatikannya saat ini, tapi lingkungan dan latar belakang seseorang bisa merubah apapun dan kapanpun. Itulah yang harus Anda percaya, bahwa pasangan tidak akan selamanya sesuai dengan apa yang Anda harapkan.
- Teruslah mencintainya
Alasan mengapa seseorang seringkali
membesarkan kesalahan kecil pasangannya adalah bisa dikarenakan
berkurangnya rasa cinta. Anda tidak bisa mengatakannya secara langsung
bahwa Anda sudah tak lagi mencintainya atau sudah tak lagi nyaman
dengannya. Untuk itu, kesalahan walau kecil yang dilakukan pasangan pada
akhirnya membuat Anda ‘ilfeel’ dan tidak terima dengan kesalahan itu.
Sebaiknya segeralah tentukan sikap saat hal ini mengganggu Anda.
Pikirkan kembali akibat yang mungkin ditimbulkan saat hubungan masih
saja dipaksakan.
- Mulailah bersikap dewasa
Sewaktu kecil dulu, permainan lompat tali
mungkin masih merajai berbagai jenis permainan tradisional. Permainan
yang biasanya dibagi per grup tentu membutuhkan kekompakan didalamnya.
Satu saja pemain yang membuat kita kalah, bisa jadi dimusuhi saat itu.
Well, dunia anak-anak bukankah seperti itu? Saat ada teman yang tidak
sejalan, kita akan menganggapnya rival dan membicarakan keburukannya
kepada teman yang lain. Tapi ini cinta, saat Anda memusuhi pasangan
hanya karena kesalahan ataupun kekurangan yang ia punya, artinya Anda
belum sepenuhnya dewasa. Bukankah kekurangan Anda ditutupi oleh
kelebihannya dan begitu pula dengan dia?
- Pahami artinya
Menerima pasangan apa adanya bukan
berarti Anda lemah dan membiarkan apapun terserah padanya. Saling
berbagi dan menerima akan memungkinkan hubungan menjadi lebih
menyamankan. Adaptasi yang baik kepada pasangan adalah mendengarkan
saran, mempertimbangkan bersama, barulah meyakini jalan keluarnya.
0 komentar:
Posting Komentar