Sabtu, 11 Januari 2014

Jangan Lakukan Hal Ini Demi Cinta




Gemintang.com – Atas dasar cinta, seseorang rela melakukan apa saja, bahkan untuk beberapa hal yang cukup tidak masuk akal. Kita pun sama halnya, disaat sedang jatuh cinta, ada hasrat dimana ingin selalu sempurna dimata pasangan kita. Rasa takut kehilangan adalah faktor utama kenapa kita selalu ingin berjuang demi nama cinta. Tak pernah terpikir sama sekali akan melakukan sesuatu di luar nalar. Saat sedang jatuh cinta, semua seperti gelap mata. Apapun yang dilakukan sepertinya sah-sah saja selama itu karena cinta. Tapi semua tentu ada batasnya. Ada beberapa hal yang tidak perlu dilakukan demi cinta, apa saja ?

Merubah jati diri
Memang sulit memiliki kekasih yang notabenya adalah penggemar K-pop. Terbiasa melihat tokoh seperti Lee Seung Gi dan Suzy, rasanya melekat sudah dihati. Setiap kali bertemu pasti itu lagi-itu lagi yang di bicarakan. Sampai akhirnya kamu pun memutuskan untuk menjadi seperti tokoh yang dia idolakan. Mungkin tidak dengan operasi plastik, tapi merubah penampilan secara total bukankah itu aneh ? Demi cinta, bagi kamu mungkin hal yang biasa, tapi bagi orang lain pasti akan menjadi tanda tanya. Jadi, sebesar apapun rasa cinta kamu terhadap pasangan, cintailah dia sewajarnya tanpa harus merubah jati diri. Kekasihmu boleh saja memiliki tokoh idola, tapi mereka tidak akan lebih berharga dari kamu yang adalah nyata sebagai kekasihnya.

Terlalu berani
Katanya cinta itu harus rela berkorban, bahkan nyawa pun harus rela dipertaruhkan demi seseorang yang kita cintai. Hmm .. memang kamu berani ? Contohnya nih, kamu sedang asyik berkencan dengan pacar yang sudah digandeng selama sebulan. Namun tiba-tiba ada preman bawa golok, kamu memilih diam ditempat dan menuruti apa kata preman atau lari terbirit-birit ? Well, karena kamu malu dibilang banci, kamu pun akhirnya menghadapi dengan berani. Tapi apa keberanian itu cukup, sedangkan kamu tidak memiliki bekal sama sekali, ya .. minimal bela diri ? Itu sih cari mati namanya. Rela berkorban, tidak selalu harus dengan nyawa. Boleh menarik simpatinya, tapi bukan dengan cara yang ekstrim seperti ini. Dia mungkin akan memilih berlari ketimbang melihat kamu dipukuli.

Menyakiti diri sendiri
Seringkali kita melihat atau mendengar seseorang yang apabila patah hati, ia lantas bunuh diri. Dan tidak sedikit pula yang karena gagal percintaannya, ia lantas memukul, membanting, dan berpesta minuman keras dengan alasan agar rasa sakitnya terobati. Ia berkata, karena ia sangat cinta, maka ia tidak terima ketika kekasih meninggalkannya pergi begitu saja. Ia pun berkata, karena ia sangat cinta, maka ia tidak terima jika kekasihnya dimiliki orang selain dia. Oke, saya mengerti bagaimana perasaan mereka yang mengalami hal ini. Tapi stop menyakiti diri hanya karena alasan cinta. Pikirkan orang-orang disekitar anda yang pasti ikut terluka hatinya ketika melihat anda bertindak tidak tepat.

Hasrat seksual
Ini memalukan, tapi memang benar. Bila saya berbicara hal terburuk mengenai pergaulan saat ini, mungkin banyak yang diantaranya sudah mengerti maksud saya. Ya, hasrat seksual memang seyogyanya dimiliki oleh setiap manusia. Namun sayang, tidak sedikit diantaranya yang berhasrat melakukan tindakan seksual bukanlah pada waktunya. Atas nama cinta, tidak sedikit pasangan yang mengumbar kemesraan di depan umum, bahkan sampai dengan membujuk agar sang kekasih “mau” melakukan seks sesuai keinginannya. Dan sekali lagi, atas nama cinta, si pembujuk berkata, “kalau kamu sayang sama aku buktiin dong, dan buat aku percaya kalau aku adalah segalanya.” Hmm .. ironis memang, tapi hal ini kembali kepada setiap individu. Cinta sih cinta, tapi apa harus mengotorinya ? Ingat lho .. masa depan kamu masih sangat panjang.

0 komentar:

Posting Komentar