Gemintang.com – Mungkin anda pernah merasa bahwa seseorang sedang menutup-nutupi sesuatu dibelakang anda. Mungkin juga pernah merasa bahwa anda sedang dibohongi oleh seseorang itu. Sungguh bukanlah hal yang mengenakkan pastinya. Seseorang yang anda percaya nyatanya telah berbohong demi kepentingan pribadinya. Bukan hanya kesal, perasaan kecewa dan marah pastilah ada. Dan anda tentu tidak ingin hal tersebut menjadi berkelanjutan. Ingin terus menjadi orang yang mudah dibohongi ? Tentu saja tidak. Oleh karenanya, simak trik jitu berikut dalam mendeteksi sebuah kebohongan.
Gelisah
Ini jelas, bahwa seseorang yang sedang berbohong, kebanyakan dari mereka akan terlihat gelisah. Mereka akan lebih banyak diam karena berpikir bagaimana cara untuk menutupi kebohongannya.
Salah tingkah
Orang yang sedang berbohong, biasanya akan terlihat lebih kikuk dari sebelumnya. Menggigit kuku, menyentuh rambut ataupun memainkan jari tangan, biasanya dilakukan secara tidak sadar. Cobalah perhatikan, apakah itu kebiasaan atau hanya terjadi sesekali ? Waspadalah jika itu dilakukan hanya di saat-saat tertentu.
Kecepatan menjawab pertanyaan
Cobalah untuk melontarkan beberapa pertanyaan padanya. Dan perhatikan, seberapa cepat responnya terhadap pertanyaan anda. Umumnya, seseorang yang memberikan jawaban lebih lama, peluang untuk berkata bohong akan semakin besar.
Ragu-ragu
Orang yang sedang berbohong, cenderung ragu-ragu ketika mengatakan sesuatu. Dia mencoba untuk mencocokkannya dengan kebohongan yang telah ia lakukan sebelumnya. Terlalu sering berkata “umm” sepertinya seseorang itu sungguh berpikir keras demi kebohongannya.
Tidak diserati fakta
Orang yang sedang berbohong, tidak akan berani menunjukkan fakta yang bersangkutan dengan kebohongannya. Tentu, kebanyakan dari mereka hanya berkata seucapnya juga sesukanya.
Sebuah cerita dari seorang dosen. Ada 4 orang mahasiswa yang telat mengikuti ujian, tengah menyiapkan strategi untuk memberikan alasan yang sama kepada sang dosen, agar ia berbaik hati memberikan ujian susulan. Dan keempat mahasiswa tersebut mengungkapkan, bahwa mobil yang mereka tumpangi bersama tiba-tiba meletus bannya.
Mahasiswa A : “Kami kasihan sama supirnya pak, makanya kita bantu dia pasang ban baru.”
Mahasiswa B : “Iya pak, oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.”
Akhirnya sang dosen pun memperbolehkan mereka untuk mengikuti ujian susulan. Keesokan harinya, ujian pun dimulai. Dan ternyata, ujian susulan hanya berisi 2 soal saja. Para mahasiswa itu tentu merasa tinggi percaya dirinya. Pertanyaan pertama memang mudah, semua mendapatkan nilai 10. Namun pertanyaan kedua tertulis, “kemarin, ban mobil sebelah mana yang meletus ?”
Sekecil apapun kebohongan yang kita lakukan, suatu saat pasti akan terungkap. Kebohongan bukanlah solusi dalam memecahkan sebuah masalah, namun justru membuat masalah itu semakin besar. Dan kejujuran itu sesungguhnya indah, setidaknya menjadikan hati anda jauh lebih tenang setelah berkata jujur.
0 komentar:
Posting Komentar